Minggu, 02 Mei 2010

cinta

CINTA
OLEH: ALIP SUGIANTO*
Seorang wanita hendak bunuh diri dengan cara terjun dari tower base transceiver station (BTS) di sebelah barat Alon alon Ponorogo pada hari kamis malam(11/3) dengan ketinggian sekitar tujuh puluh meter. Beruntung aksi nekat wanita tersebut dapat diselamatkan. Ternyata yang menjadikan motif sang wanita yang di ketahui namanya Siti yang berasal dari jakarta ini ialah patah hati karena cinta, inikah gila karena cinta?
Cinta memang bisa membuat orang gila seperti yang dilakukan wanita tersebut lantaran kehormatannya sudah direnggut dan merasa sudah putus asa karena sang laki-laki tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Rasa putus asa inilah yang membuatnya berlaku nekat ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri, orang putus asa berarti tidak percaya dengan ampunan Allah yang maha luas, padahal Allah melarang kita putus asa (Al-Ankabut:23) karena di setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Namun cinta juga bisa membuat orang yang tak berdaya menjadi luar biasa, putus asa, malas menjadi giat bersemangat karena cinta. Setiap orang pasti pernah mengalami jatuh cinta, entah itu cinta kepada sesama manusia, cinta alam semesta ataupun cinta kepada yang maha kuasa, orang yang tidak pernah jatuh cinta berarti tidak mengenal Allahnya karena Allah maha cinta kepada mahkluknya, betapa tidak? Kita bisa menghirup udara bebas gratis tanpa membayar, jika kita melihat saudara kita yang sakit dan memerlukan oksigen apabila harga per tabung tujuh ratus ribu, berapa milyar yang perlu kita bayar ke Allah jika setiap hari kita menghirup oksigen. Tetapi Allah memberi kita secara Cuma-cuma maka seharusnyalah kita bersyukur terhadap nikmat Allah yang diberikan kepada kita, inilah salah satu contoh kecil bukti cinta Allah kepada makhluknya.
Cinta adalah karunia yang harus kita syukuri karena cinta adalah anugrah terindah dari sang maha kuasa sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya. Tanpa rasa cinta, kita tidak mungkin bisa hidup dalam kasih sayang orang tua. Tanpa cinta manusia hidup dalam kebencian, orang yang selalu menebar kebencian tentu akan menyalahi hukum alam, kecuali Allah juga membencinya. Dan tanpa rasa cinta bagaimana mungkin islam bisa menyebut sebagai agama rahmatan lilalamin? Namun yang salah adalah bagaimana mengapresiasikan cinta, seperti penyalahgunaan atas nama cinta yang melanggar syar’i
Menurut plato Segala bentuk cinta seharusnya merupakan batu loncatan menuju tuhan, begitulah ungkapan arti cinta menurut murid socrates itu. Cinta dilihat dari berbagai sudut memiliki unsur penentu dalam kehidupan karena tanpa cinta dunia menjadi hampa, karena cinta alat pemersatu alam semesta. Selagi perasaan cinta tidak melalaikankan dari mengingat Allah, maka itulah yang di sebut cinta suci, yaitu cinta sejati yang dibungkus dengan cinta yang hakiki, sebuah cinta kepada mahkluk yang tidak melupakan sang khalik.
*ALIP SUGIANTO adalah mahasiswa STKIP dan di kajian Agama dan sastra PENA MUDA

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites